Dalam diamku teringat tentangmu, entah mengapa
perasaan ini begitu berbeda dengan hari-hari sebelummya sebelum kau merasuk
datang menerkam otakku, aku bingung mengapa dalam fikiranku selalu terlintas
setiap gerak-gerik tentangmu, aku tak bisa mengartikan semua saat ini, mungkin
kau sejenis ular berbisa yang menyedot habis memory otakku dan menganti semua
dengan memory yang baru dan kini yang ku tau hanya ada nama dan senyummu.
Dalam diam senyum itu terekam dengan jelas, begitu indah ku mengingatnya, ketika ku tatap wajahmu dari kejauhan senyum itu membuatku merasa damai. aku menemukan hal yang beda ketika aku melihat parasmu, kamu berbeda dengan sosok-sosok yang lain. Mungkin hal itu yang kini menjadi pemicu semangatnya hari-hari yang ku lewati saat ini. Aku tak mengerti, entah ini hanya sepintas atau akan seperti ini seterusnya.
Dalam diam senyum itu terekam dengan jelas, begitu indah ku mengingatnya, ketika ku tatap wajahmu dari kejauhan senyum itu membuatku merasa damai. aku menemukan hal yang beda ketika aku melihat parasmu, kamu berbeda dengan sosok-sosok yang lain. Mungkin hal itu yang kini menjadi pemicu semangatnya hari-hari yang ku lewati saat ini. Aku tak mengerti, entah ini hanya sepintas atau akan seperti ini seterusnya.
Pertemuan pertama saat itu membuatku penasaran
akan hadirnya dirimu yang tiba-tiba, dengan senyummu yang indah dengan cepat
mampu mengalihkan duniaku, mengalihkan dunia yang begitu gelap sebelumnya
seakan berfatamorgana menjadi pelangi dengan paduan warnanya yang begitu indah,
aku mencoba mencari tau tentangmu dalam diam tanpa kau tau.
Sosokmu yang indah tanpa henti berlarian dalam
fikiranku, mengejarku tanpa lelah, memberiku mimpi-mimpi indah dalam tidur
malamku. Membuatku tersenyum sendiri seperti Cinderella yang menemukan sosok
pangerannya.
Dalam diam ku mencuri pandangmu, tanpa kau tau.
Dan berharap kaupun tengah melakukan hal yang sama. Dalam paduan
celah-celah bahagia yang sedang kulewati akhir-akhir ini ketika sosokmu telah
berpadu dalam diri. Benih-benih ini seakan bertumbuh begitu cepat tanpa ku
sadari, rasa ingn memilikipun berbaur. Namun hanya dengan saling bertatap dalam
kejauhanpun seakan tak berani. Aku takut perasaan ini semakin jadi, aku takut
sayap-sayap ku patah lagi, aku takut duniaku menjadi gelap lagi.
Pertemuan keedua, seakan menyisakan rasa
kerinduan. Rasa ingin berjumpa denganmu begitu dasyat.
Dengan segala keterbatasanku, aku hanya ingin menjadi
pengaggum setiamu, yang dengan diam mengagumi senyum indahmu.
:D (y)
BalasHapus